Jika warnanya abu-abu dan mengiyakan bahwa warna tersebut adalah putih maka berjuanglah apapun caranya agar tercapai pengakuan warna sesungguhnya.
Walaupun hasil akhir dari perjuangan tersebut warnanya berubah menjadi hitam, kurang lebih seperti kutipan kata-kata penyemangat dari seorang filsuf F. Nietzsche : "kirimkanlah kapal-kapalmu ke lautan yang belum dipetakan".
Sekian ngelanturnya.
Perdamaian Jilid II
Jumat, 20 Juni 2008
Diposting oleh sketsa terbengkalai di 12.38 0 komentar
Label: ngawur
Yang lalu dan kemungkinan yang akan datang
Terbenam di dimensi masa lalu merupakan hal yang sangat merugikan, karena sebesar-besarnya usaha yang dikeluarkan tak akan bisa merubahnya dimana dalam kondisi ini akan menutup terhadap kemungkinan-kemungkinan yang bisa diciptakan oleh kemampuan sendiri di masa yang akan datang. Dan seharusnya setiap detik yang akan datang haruslah(diusahakan) bernilai progresif.
Diposting oleh sketsa terbengkalai di 12.26 0 komentar
Label: kontemplasi
Sabtu, 07 Juni 2008
Melupakan sesuatu secara tidak sengaja tidaklah sulit karena memang lupa untuk mengingatnya.
Dalam hal tertentu, mengingat sesuatu yang buruk akan sangat menyakitkan karena hal buruk tersebutlah yang mengakhiri sesuatu yang sebelumnya adalah baik.
Mengingat hal yang baik juga sangat menyakitkan karena hal baik itu sekarang telah terlewati dan diakhiri oleh hal buruk. Sakit, karena hal baik itu sudah tidak dirasakan lagi.
Tapi melupakannya hal tersebut juga bukan hal yang mudah karena ada bagian yang terdalam tidak merelakannya dan hal ini bisa lebih menyakitkan. Seindah-indahnya melupakan kadang masih lebih indah kesakitan karena mengingatnya.
sakit karena lupa
lupa karena sakit
ingat karena sakit
sakit karena ingat
lupa dan ingat karena sakit
sakit karena lupa dan ingat
dan
setidaknya masih ada yang diingat walapun sakit
dan bisa lebih sakit karena tidak mengingatnya
lupa dan ingat sama-sama sakit
fiuhh......
Diposting oleh sketsa terbengkalai di 12.38 0 komentar