Menari sebelum duduk

Sabtu, 31 Mei 2008

Aku hanya ingin mencari tempat duduk yang nyaman dengan kursi bersandar dan pemandangan luas untuk menyaksikan tarian-tarian hidup.
Sebelum duduk disana aku ingin menari dengan dengan gerakan yang dinamis dan menyanyi tanpa nada-nada sumbang dialektika materialistis.
Setelah puas menari dan bernyanyi aku ingin duduk disana dengan sesekali memejamkan mata untuk merenungkan apa yang aku lihat.

Tapi entahlah kini pengelihatanku mulai kabur, sudut pandangku mulai menyempit, dialekku mulai berubah.
Aku merasa sudah terlalu banyak menciptakan belenggu-belenggu dengan dialek monoton dan algoritma statis tanpa esensi yang jelas.

Aku mulai ragu apakah jika aku sudah mendapatkan tempat duduku aku bisa melihat dengan jelas.
Tapi aku masih ingin menari sebelum duduk bersandar.....